Tempat berbagi cerita,pengalaman dan informasi

BTemplates.com

Kampanye


Stop Bugil

Total Pengunjung

Powered by Blogger.

Search This Blog

Sunday, September 27, 2009

Dataran Jakarta mengkhawatirkan


Berdasarkan penelitian tentang dataran Jakarta , ditemukan hasil yang sangat mencengangkan.
Di prediksi tahun 2050, kawasan Jakarta Utara dan kawasan Jakarta Barat akan terendam air laut secara permanen. Dan salah satu kawasan penting yang terancam akan tenggelam adalah Bandara Sukarno Hatta.
Di tahun 2080, dikhawatirkan dataran Jakarta yang terendam akan meluas ke wilayah Monas, Jakarta Pusat.

Kejadian miringnya gedung pusat perbelanjaan Sarinah dan gedung Kantor Kementerian Riset dan Teknologi yang jaraknya tidak begitu jauh, diduga diakibatkan karena penyedotan air tanah yang berlebihan yang akhirnya menimbulkan rongga di bawah tanah, adalah hal yang mengkhawatirkan.
Belum lagi banjir dan luapan air, juga sering terjadi di daerah Muara Baru, Jakarta Utara yang diakibatkan naiknya permukaan air laut dan hal yang paling parah adalah melubernya air laut hingga ke badan jalan tol Sedyatmo, yaitu jalan tol yang menghubungkan antara Bandara dengan kota Jakarta.
Semua kejadian ini membuktikan bahwa kondisi daratan Jakarta semakin tidak aman.
Sejak tahun 1925 sampai dengan tahun 2008, permukaan air di Teluk Jakarta terus menerus merangkak naik mencapai 1 meter dan di tahun 2050 diperkirakan akan mencapai 1.5 m, karena kenaikan rata-ta permukaan air laut di Jakarta adalah 0.57 cm/tahun.
Sedangkan penurunan permukaan tanah menurut data hasil penelitian juga sangat mengkhawatirkan.
Tahun 1985 permukaan tanah di Jakarta turun sampai dengan 26 cm dan tahun 2008 kembali turun sampai 62 cm. Penurunan permukaan tanah di Jakarta ini menurut penelitian, rata-rata adalah 0.8 cm/tahun.
Untuk mengantisipasinya, pemerintah daerah Jakarta melakukan usaha penanaman pohon bakau (mangrove) di kawasan pesisir dan juga membuat seawall atau penahan banjir. Sedangkan sebagai sumber air utama warga Jakarta rencananya akan dialihkan dengan memanfaatkan air dari wilayah selatan Jakarta, yang bisa dikatakan sebagai kawasan hijau di daerah Jakarta.


(Sumber: Harian Warta Kota)

0 komentar: