Tempat berbagi cerita,pengalaman dan informasi

BTemplates.com

Kampanye


Stop Bugil

Total Pengunjung

Powered by Blogger.

Search This Blog

Wednesday, May 20, 2009

Masyarakat Arabia di masa Rasulullah s.a.w dilahirkan


Rasulullah dilahirkan di Mekkah pada bulan Agustus 570 sesudah Masehi.
Nama yang diberikan kepada beliau adalah Muhammad yang berarti yang terpuji.
Pada masa beliau dilahirkan, seluruh Arabia dengan sedikit pengecualian disana-sini, berpegang pada bentuk agama yang musyrik atau bertuhan banyak.
Bangsa Arab mengakui keturunan Nabi Ibrahim a.s dan mereka tahu benar bahwa Nabi Ibrahim a.s adalah guru agama yang berpegang pada tauhid, berketuhanan Yang Maha Esa.
Namun walau demikian mereka tetap saja berpegang pada polytheisme dan melakukan perbuatan musyrik.
Sebagai pembelaan diri, mereka katakan bahwa hanya manusia sempurna saja yang dapat berhubungan langsung dengan Tuhan dan untuk orang-orang biasa sangat sulit untuk dapat sampai kepada Tuhan.
Maka orang-orang biasa harus punya perantara untuk dapat mendapatkan ridho dan pertolongan-Nya.
Dengan pendirian demikian mereka berhasil mempersatukan hormatnya kepada Nabi Ibrahim a.s dengan kemusyrikan mereka. Mereka katakan, bahwa Nabi Ibrahim a.s itu orang suci dan mulia. Beliau dapat berhubungan langsung dengan Tuhan tanpa perantara. Tetapi orang-orang Mekkah biasa tidak akan mungkin bisa tanpa perantaraan orang lain yang suci dan mulia.
Untuk itulah kaum Mekkah membuat patung dari beberapa orang yang suci dan mulia untuk dijadikan perantara dan disembah.
Hal ini bodoh dan tidak masuk akal, penuh kesesatan dan kelemahan namun kaum Mekkah tak menaruh perhatian pada hal ini.
Sudah lama kaum Mekkah tidak kedatangan guru yang berpegang pada Tauhid dan sekali kemusyrikan menyelinap dan berakar dalam suatu masyarakat maka tersebarlah kepercayaan itu tanpa batas dan tepi.
Jumlah patung sembahan meningkat banyak dan pada masa kelahiran Rasulullah s.a.w, dikatakan bahwa dalam Ka'bah saja, yaitu Rumah Ibadah yang didirikan kembali oleh Nabi Ibrahim a.s dan puteranya Ismail a.s ada 360 patung berhala.
Ditempat-tempat lain juga banyak terdapat patung berhala sehingga dapat dikatakan bahwa tiap-tiap daerah bagian Arabia telah tenggelam dalam kemusyrikan.
Bangsa Arab pada waktu itu merupakan kaum yang mengajarkan sifat yang buruk. Mereka itu pemabuk yang luar biasa. Mabuk dan kehilangan kesadaran buat mereka adalah suatu kebaikan dan bukan dosa. Tiap-tiap hartawan selalu mengadakan perjamuan minum arak dirumahnya.
Perjudian menjadi permainan bangsa dan mereka menjadikannya sebagai suatu kesenian yang halus dan indah karena mereka berjudi bukan untuk menjadi kaya. Dalam peperangan di masa itu, dana untuk perang biasanya dibentuk dengan jalan perjudian. Jika peperangan meletus, maka kaum Arab berkumpul dan menyelenggarakan perjudian. Siapa yang menang dan mendapat keuntungan maka dialah yang harus menanggung bagian terbesar dari biaya perang itu.
Kesibukan sehari-hari kaum Arab adalah berdagang dan banyak kafilah-kafilah Arab yang berniaga sampai ke negeri India.
Berbagai suku bangsa di Arab mempunyai wilayah kekuasaannya sendiri-sendiri dan harta kaum Arab yang utama adalah domba, kambing dan unta. Menyerang dan saling merampas adalah hal biasa terjadi pada waktu itu.
Diseluruh Arabia tidak terdapat sebuah sekolahpun dan di Mekkah, hanya satu dua orang saja yang tidak buta huruf.
Wanita merupakan bagian masyarakat yang paling buruk kedudukannya. Wanita tak mempunyai kedudukan dan hak dalam masyarakat Arab.
Diantara mereka ada yang beranggapan, bahwa membunuh anak perempuan itu perbuatan yang terhormat, tetapi hal itu hanya terbatas pada beberapa keluarga saja. Keluarga Arab mempunyai rasa yang berlebihan tentang kedudukannya dalam masyarakat.
Tetapi disamping semua itu, mereka sangat setia pada janji, lebih dari pada bangsa lain. Jika seseorang meminta perlindungan kepada seorang pemimpin yang berkuasa atau ke suatu suku, maka pemimpin atau suku itu merasa berkewajiban untuk melindungi orang itu. Jika hal itu tidak diberikan maka suku itu dan pemimpinnya akan jatuh kehormatannya diseluruh Arabia.
Ramah tamah terhadap tamu dipandang sebagai sifat kemulian nasional. Musafir yang tersesat diterima sebagai tamu terhormat di suatu suku. Ternak terbaik akan disembelih untuk menjamunya karena suatu kunjungan dipandang sebagai hal yang menambah tinggi kedudukan dan wibawa sebuah suku.




0 komentar: