Nggak Waras
Ini terjadi belum lama ketika aku dan 4 orang teman sedang ngobrol di teras bengkel temanku pada malam hari.
Menjelang tengah malam tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di depan kami, pengendaranya seorang tentara berseragam lengkap dan di belakangnya duduk seorang wanita yang ternyata istrinya. Dia menanyakan apakah diantara kami ada yang melihat orang mabuk lewat di depan bengkel dan kami pun serentak menjawab tidak. Tentara itu kembali tancap gas dan pergi dari hadapan kami tetapi sebelum pergi
dia sempat menerangkan kalau dia mendapat telepon dari istrinya saat dia sedang piket jaga bahwa ada orang mabuk telah mengambil barang di warung istrinya tanpa membayar.
Tak lama berselang berjarak sekitar 200 m terdengar suara gaduh dan orang berteriak, kami segera melihat
kearah suara itu dan dikejauhan kami melihat seorang pria sedang dipukuli oleh seseorang berpakaian loreng yang ternyata tentara tadi. Awalnya kami tak ingin ikut campur tetapi ketika istrinya berteriak-teriak minta tolong terpaksa kami menghampiri mereka dengan maksud melerai.
Tentara itu terus memukul,
menendang dan menginjak pria itu dengan beringas dan tanpa belas kasihan hampir saja dia menghunus sangkurnya kalau tidak dihalangi oleh istrinya. Pria yang dipukuli tidak melakukan perlawanan sedikit pun dan dia seperti tidak merasakan sakit setelah dipukuli dan ditendang dengan penuh amarah.
Beberapa orang berdatangan dan terdiam, tak ingin kejadian ini berlanjut aku langsung menghampiri pria itu dan menanyakan dimana dia tinggal tapi pria itu hanya mengoceh tidak karuan. Pertanyaan mudah dijawab dengan kalimat yang tak jelas maksudnya, jangan-jangan...dia?
Kembali dia menerima pukulan di rahang dan dadanya bahkan sepatu PDL juga mampir didadanya, pria itu tetap berdiri dan bersandar di pagar halaman.
Aku ajukan kembali pertanyaan tapi jawaban yang kuterima tidak jelas maksudnya seperti bicara dengan orang .....yang hilang ingatan.
Orang ini tidak waras, tentara itu terdiam dan tak percaya ketika aku mengatakan bahwa pria yang dia hajar membabi buta ternyata gila.
Tentara itu menatapku tapi aku mencoba meyakinkan
kalo dia memang sedang berurusan dengan pria kurang waras.
Bicara ngelantur,rambut kusut, kaos dekil and de kumel, celana panjang robek-robek dan tanpa alas kaki, aku bisa pastikan bahwa pria ini bukan pemabuk tapi memang tidak waras dan dia bukan warga disekitar lingkunganku.
Aku sempat heran dengan pria ini, pukulan dan tendangan yang diterimanya ternyata sama sekali tidak berpengaruh apa-apa padahal kalau aku berada diposisinya tentu aku sudah tersungkur dan berteriak minta ampun.
Amarah yang berlebihan memang terkadang bisa membuat kita kehilangan akal sehat dan bila lepas kendali akan membuat kita jadi buas dan 'gila'. Jadi siapakah yang tidak waras dalam kasus ini, tentara atau korbannya yang kebetulan memang sudah gila, padahal kalau dipikir-pikir yang diambil pria kurang waras ini sebenarnya hanya permen tapi mengapa dia harus menerima perlakuan seperti ini ya.
Kerumunan bubar dan tentara beserta istrinya segera beranjak pergi dengan perasaan yang hanya mereka sendiri yang tahu.
Pria kurang waras itu pun sudah jauh berjalan ditengah kegelapan malam.
0 komentar:
Post a Comment